BANJARNEGARA – Konferensi Cabang (Konfercab) XI GP Ansor Banjarnegara digelar dengan khidmat di Pendopo Dipayudha Adigraha, Banjarnegara, Ahad (20/7/2025) atau bertepatan dengan 24 Muharram 1447 H. Kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi dan regenerasi kader Ansor agar semakin progresif dan berdaya guna, serta menjadi momentum penting dalam meneguhkan arah kaderisasi yang berkelanjutan, bukan sekadar ajang kompetisi semata.
H. Mochamad Hanies Cholil Barro’, Wakil Bupati Rembang yang juga menjabat sebagai Ketua Koordinator Wilayah VIII (Jawa Tengah dan DIY) Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, menekankan pentingnya regenerasi dan konsolidasi kader sebagai kunci keberlanjutan organisasi.
“Dalam organisasi kader seperti Ansor, kaderisasi adalah nadi pergerakan. Ia tidak boleh berhenti. Setiap forum, termasuk Konfercab ini, adalah ruang konsolidasi dan regenerasi, bukan sekadar kompetisi,” katanya.
Menurutnya, Konfercab harus menjadi momen untuk menyusun langkah yang lebih progresif, terarah, dan memiliki daya guna nyata dalam menjawab berbagai tantangan zaman.
“Ini adalah momen untuk menyusun langkah yang lebih progresif dan berdaya guna bagi kader Ansor agar dapat memberi kontribusi nyata untuk Banjarnegara dan Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini Ansor berada pada fase sejarah penting, di mana gelombang santri, teknokrat, dan pelaku ekonomi mulai tumbuh dari rahim pesantren dan organisasi seperti Ansor.
“Kita sedang berada dalam fase sejarah penting. Gelombang santri, teknokrat, dan pelaku ekonomi mulai tumbuh dari rahim pesantren dan organisasi seperti Ansor,” terangnya.
Lebih lanjut, Gus Hanies menegaskan kewajiban bersama untuk memastikan kader-kader Ansor Banjarnegara mapan secara ideologi dan tradisi, serta siap mengambil peran strategis dalam berbagai sektor kehidupan.
“Maka menjadi kewajiban kita memastikan bahwa kader-kader Ansor Banjarnegara mapan secara ideologi dan tradisi, serta siap mengambil peran strategis dalam sektor publik, birokrasi, hingga dunia usaha,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan, Ansor harus menjadi tempat lahirnya pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki kekuatan spiritual, ketangguhan intelektual, serta kemandirian ekonomi.
“Ansor hari ini harus menjadi tempat lahirnya pemimpin yang kuat spiritualnya, tangguh intelektualnya, dan mandiri ekonominya,” ungkapnya.
Menutup keterangannya, Gus Hanies mengajak seluruh kader untuk menjaga akhlak, mengutamakan musyawarah, dan memperkuat komitmen pengabdian demi kemajuan umat, bangsa, dan Nahdlatul Ulama.
“Selamat berkonfercab! Mari jaga akhlak, utamakan musyawarah, dan perkuat komitmen untuk terus berkhidmah kepada umat, bangsa, dan Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.
Reporter: Mu’ti Hartono
Editor: B. Melta I faktahukum.co.id