SLEMAN – Wakil Bupati Rembang sekaligus Koordinator Wilayah VIII (Jawa Tengah–DIY) Pimpinan Pusat GP Ansor, H. Mochamad Hanies Cholil Barro’ atau yang akrab disapa Gus Hanies, secara resmi melantik jajaran Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sleman masa khidmah 2025–2029.
Pelantikan yang digelar pada Ahad (27/7/2025) di Lapangan Kayen, Wedomartani, Ngemplak, Sleman ini berlangsung khidmat dan penuh semangat, dengan dihadiri oleh jajaran pengurus baru, kader Ansor, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen pemuda yang mendukung keberlanjutan perjuangan organisasi keagamaan ini.
Dalam sambutannya, Gus Hanies menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus yang baru dilantik. Ia berharap para kader dapat menjalankan amanah organisasi dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, serta orientasi pada kemaslahatan umat.
“Saya doakan agar setiap langkah perjuangan sahabat-sahabat Ansor mendapat rida dari Allah SWT. Jadikan khidmah ini sebagai jalan untuk mengawal para kiai, melayani umat, dan membangun peradaban,” ujar Gus Hanies.
Khidmah Nyata, Bukan Sekadar Seremonial
Ia menekankan bahwa pengabdian di tubuh Ansor tidak boleh hanya bersifat simbolik. Menurutnya, GP Ansor harus hadir secara nyata di tengah masyarakat, membawa perubahan yang berakar dari nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Ansor hari ini tidak cukup hanya menjaga tradisi, tetapi harus menjadi pelopor perubahan. Menguatkan akar, sekaligus membuka jalan kemajuan,” tegasnya
Ia juga menyoroti potensi strategis Kabupaten Sleman di berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif. Gus Hanies menilai bahwa kader Ansor harus mengambil peran aktif dalam memperkuat potensi tersebut.
“Ansor harus menjadi jembatan solusi—bagi petani, pelaku UMKM, serta kelompok rentan lainnya. Kita harus hadir dan memberi jawaban atas kebutuhan riil masyarakat,” tambahnya.
Menjawab Tantangan Zaman
Gus Hanies juga menyoroti tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama di era digital. Ia mengingatkan pentingnya kesiapan mental dan intelektual kader dalam menghadapi isu-isu lingkungan, ekonomi, dan kepemudaan.
“Kader Ansor harus siap tampil dengan kapasitas, ketangguhan, dan integritas. Tidak boleh hanya sok-sokan tanpa isi. Harus lahir batin siap,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Gus Hanies mengangkat makna filosofis dari slogan Kabupaten Sleman, Sembada—yang berarti mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
“Kader Ansor Sleman harus ‘kudu sembada’. Ini bukan hanya slogan daerah, tapi nilai moral yang harus hidup dalam setiap gerakan dan pengabdian kita,” pungkasnya.
Pelantikan ini menjadi momentum strategis untuk mempertegas arah perjuangan GP Ansor Sleman dalam menjawab tantangan zaman, memperkuat nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), serta meneguhkan peran pemuda dalam pembangunan daerah dan nasional.
Reporter: Mu’ti Hartono
Editor: B. Melta | faktahukum.co.id