(Foto: Ilustrasi).
Pandeglang, Banten – Warga Kampung Cibungur, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilo gram di pasaran.
Panji (37) seorang pengecer gas elpiji di Kampung Cibungur, mengaku saat ini ia kesulitan mendapatkan stok gas elpiji 3 kg dari distributor.
“Kita kesulitan mendapatkan stok gas elpiji 3 kg dari distributor, kalaupun ada kita dibatasi paling lima atau empat tabung saja sekali beli, ini juga sudah tujuh hari kosong,” katanya, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram itu terjadi sudah hampir satu Minggu yang lalu.
Bukan hanya dirinya saja yang kesulitan mendapatkan stok gas elpiji dari distributor, bahkan hampir semua warung yang ada juga kesulitan. Padahal, warung tersebut tidak jauh dari lokasi pangkalan gas elpiji.
“Saat ini kita jual gas elpiji 3 kilogram Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu per tabung, itupun kalau ada,” katanya.
Panji berharap Pemerintah dapat membantu untuk mengatasi kelangkaan gas subsidi tersebut. “Harapan kita Pemerintah bisa mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini, kalau kaya gini susah, gimana kita mau masak,” harapnya.
Hal senada yang dikatakan Jalil (42) warga lainnya merasakan hal yang sama sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
Tak jarang sejumlah pangkalan tempat penjualan gas elpiji 3 kilogram yang didatangi kosong, dan memaksa warga mencari ke tempat lainnya.
Kondisi ini diakui warga sudah terjadi sejak satu Minggu yang lalu.
“Sulit mendapatkan gas 3 kilogram, sudah satu minggu. Enggak jauh dari rumah kami itu ada pangkalan gas 3 kilo, tapi udah berapa kali ke sana nggak dapet, habis terus kata yang jual,” ujarnya. (Putra).














