REMBANG – SMP Negeri 1 Sarang kembali menghadirkan nuansa religius melalui penyelenggaraan NGASAR – Ngaji Selapanan, sebuah program rutin yang dirancang untuk memperkuat spiritualitas, akhlak, serta karakter seluruh warga sekolah. Kegiatan yang digelar setelah ASAS atau Asesmen sumatif akhir semester tahun ajaran 2025-2026 pada Senin (1/12/2025) di Musholla SMP Negeri 1 Sarang ini diikuti oleh para guru, staf tata usaha, petugas kebersihan, penjaga sekolah, dan satpam.
Penggagas, sekaligus Waka Humas SMPN 1 Sarang, Mu’ti Hartono dalam sambutannya menegaskan bahwa NGASAR adalah bentuk komitmen sekolah dalam menghadirkan pendidikan yang berkarakter.
“Program ini menjadi wasilah untuk memperkuat akhlak, spiritualitas, dan kebersamaan. Semoga majelis ini membawa keberkahan dalam seluruh aktivitas pendidikan,” ungkapnya.
Sebelum rangkaian kajian kitab dimulai, para jamaah terlebih dahulu mengikuti tahlil bersama untuk mendoakan para guru, wali murid, serta siswa-siswi SMP Negeri 1 Sarang yang telah wafat. Tahlil dipimpin oleh Nurul Hakim, M.Pd, yang memohonkan ampunan dan kelapangan kubur bagi para almarhum dan almarhumah.
“Ini bentuk cinta dan penghormatan kita kepada mereka,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, pengasuh kajian, KH. Ibnul Mubarok, Lc, atau yang dikenal Gus Mubarok, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya memulai setiap amal dengan menyebut nama Allah.
“Mintalah kepada Allah surga yang paling tinggi. Jangan tanggung-tanggung meminta, sebab Allah itu Maha Kaya, Maha Rahman, Maha Rahim,” ucapnya menegaskan.
Beliau kemudian mengutip doa dari Kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim karya Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari:
اَللّٰهُمَّ أَسْكِنَّا أَهْلَ الْجَنَّةِ، اَللّٰهُمَّ أَنْجِرْنَا مِنَ النَّارِ
“Ya Allah, masukkanlah kami bersama golongan ahli surga; Ya Allah, lindungilah kami dari siksa neraka.”
“Doa ini mengajarkan kita agar tidak ragu memohon kebaikan yang paling utama,” jelasnya.
Dalam tausiyahnya, Gus Mubarok juga menyinggung peran besar seorang ibu dalam membentuk karakter anak.
“Ibu itu ibarat madrasah. Jika madrasahnya baik, anaknya pun akan baik. Bahkan ASI yang dikonsumsi anak membangun karakter dasar yang menjadikannya pribadi saleh dan salehah,” terangnya.
Beliau menambahkan bahwa pengajaran seorang pendidik akan berbalik menjadi amal pada dirinya.
“Jika yang kalian ajarkan buruk, maka buruk pula hasilnya. Tetapi jika kalian mengajarkan kebaikan, itu akan menjadi amal jariyah yang tak pernah putus,” tegasnya.
Gus Mubarok juga menyoroti pentingnya pendidikan adab, terutama dalam hal salim atau bersalaman. Ia menemukan berbagai kebiasaan anak saat bersalaman, ada yang menempelkan tangan ke pipi, ada pula yang menyentuhkan dahi.
“Ajarkan anak didik cara salim yang benar. Yang benar itu tangan dicium sebagai bentuk ta’dzim kepada guru dan orang tua. Jika mencium epek-epek tangan, itu tabarrukan seperti yang dilakukan oleh santri-santri,” ungkapnya.
“Jangan remehkan perkara kecil seperti ini. Ganjarannya besar di sisi Allah,” pungkasnya.
Dengan terselenggaranya NGASAR, SMP Negeri 1 Sarang berharap kegiatan ini menjadi agenda yang berkelanjutan serta mampu menumbuhkan ketenangan batin, memperkuat karakter, dan menghadirkan keberkahan bagi seluruh warga sekolah. Program ini diharapkan menjadi cahaya yang menuntun seluruh civitas sekolah menuju pribadi yang berakhlak mulia dan berjiwa teduh.
Reporter: Mu’ti Hartono I Editor: Adunk














