REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang menegaskan komitmennya dalam upaya penanggulangan bencana melalui apel kesiapsiagaan yang melibatkan jajaran BPBD, relawan lintas komunitas, serta unsur pemerintah daerah. Kegiatan ini menjadi sarana pengecekan kelayakan peralatan dan kesiapan personel dalam menghadapi potensi bencana di wilayah setempat, yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Rembang, Jum’at (5/12/2025).
Sejumlah bantuan dari pemerintah pusat terus diarahkan untuk memperkuat sistem penanganan bencana di daerah. Total nilai bantuan yang diterima BPBD Rembang mendekati Rp 3 miliar. Bantuan terbaru berupa satu unit mobil operasional senilai sekitar Rp 600 juta turut ditampilkan dan diperkenalkan dalam apel tersebut.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Rembang, Sri Jarwati, menyampaikan bahwa bantuan tersebut tidak sekadar menjadi fasilitas tambahan, tetapi merupakan penguatan nyata terhadap kesiapan daerah. Ia menegaskan bahwa seluruh perangkat wajib dipastikan kondisinya agar layak digunakan.
“Peralatan bantuan harus tetap dalam kondisi siap pakai. Lampu penerangan darurat yang diterima pada akhir tahun lalu, meskipun belum digunakan sekalipun, tetap kami tes secara berkala agar tidak rusak saat diperlukan dalam situasi darurat,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya aspek teknis peralatan, tetapi menyangkut kesiapan sumber daya manusia.
“Yang namanya BPBD harus siap dalam dua aspek; fasilitasnya lengkap dan SDM-nya terlatih,” tegas Sri Jarwati.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, atau yang akrab disapa Gus Hanies, memimpin langsung apel tersebut. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu mekanisme dalam menguatkan kesiapsiagaan secara menyeluruh.
“Kegiatan ini bukan sekadar apel personel, tetapi juga memastikan peralatan berada pada kondisi siap. Ketika kondisi darurat muncul, kesiapan menjadi kunci,” terangnya.
Gus Hanies menekankan bahwa dalam penanganan bencana dibutuhkan kerja bersama dari seluruh elemen masyarakat.
“Penanganan bencana tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah. Aparat, relawan, masyarakat, semuanya memiliki tanggung jawab yang sama,” pungkasnya.
Pada pelaksanaan apel ini, sejumlah peralatan diuji langsung, mulai kendaraan operasional hingga lampu darurat untuk area pengungsian. Para relawan dari berbagai komunitas tampak mengikuti jalannya pengecekan peralatan tersebut.
Usai kegiatan, kepada awak media, Gus Hanies menyampaikan bahwa hadirnya fasilitas baru menunjukkan kesiapan nyata BPBD bersama jaringannya dalam menghadapi situasi kedaruratan.
“Mobil operasional dan lampu emergency ini menjadi bukti bahwa kesiapsiagaan BPBD bersama relawan terjaga kapan pun dibutuhkan,” tutupnya.
Reporter: Mu’ti Hartono I Editor: Adunk














