Lamandau, Kalteng – Babinsa Koramil 01-1017/Lmd, Sersan Dua (Serda) Sri Wiyono melaksanakan pendampingan masa pengenalan lingkungan sekolah dan memberikan materi wawasan kebangsaan bernegara kepada siswa baru di sekolah SMKN 1 Bulik, Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (12/7/2023) kemarin.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Bulik, Glorine, S.Pd Wakil kepala sekolah (Wakepsek), guru pendamping dan siswa kurang lebih 115 orang..
Saat dikonfirmasi awak media Babinsa Koramil 01-1017/lamandau, Sersan Dua (Serda) Sri Wiyono mengatakan, pelaksanaan kegiatan didasari akan pentingnya menanamkan kepada generasi penerus bangsa akan nilai-nilai dan pemahaman berbangsa serta bernegara.
“Menanamkan akan cinta tanah air, falsafah Pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan bela negara, harus dilakukan sejak di bangku sekolah,” katanya Kamis (13/7/2023).
Sri Wiyono berharap, dimasa orientasi pengenalan lingkungan sekolah ini dapat dimaksimalkan dengan mengisi berbagai materi.
Ia menekankan kepada para siswa-siswi bahwa generasi muda adalah generasi penerus bangsa sebagai penerima tongkat estafet selanjutnya,.
“Maka saat ini kita sebagai siswa-siswi kewajibannya adalah belajar dengan giat, rajin dan tekun untuk mencapai cita-cita yang kita inginkan, cita-cita guru dan orang tua kita,” paparnya.
Terpisah Kepsek SMK Negeri 1 Bulik, Glorine, S.Pd Glorine menyampaikan, kami sengaja mengundang dari pihak Koramil 01-1017/Lmd untuk membantu membentuk karakter anak didik atau siswa / siswi baru SMKN 1 Bulik.
Lebih lanjut Kepsek menyampaikan, saya mewakili rekan-rekan guru sangat berterima kasih, harapan kami hal-hal seperti ini dapat terus berlanjut dan berkesinambungan,” lanjutnya.
Kepsek berharap, bila memungkinkan materinya bisa ditambahkan. Misalnya materi PBB (Peraturan Baris Berbaris) ataupun pramuka.
“Harapan kami siswa-siswi kami nantinya memiliki wawasan dan pemahaman kebangsaan yang kokoh, serta semakin bangga akan bangsa dan negaranya,” pungkasnya. (M. Andreyanto).














