Bekasi Bergejolak! Mahasiswa & LSM Teriakkan: Tangkap Wali Kota dan DPRD Korupsi Dispora!

Foto.Ali, Koordinator Aksi dan Ketua Umum Titah Rakyat Bekasi (TRB). Kanan Saat menyerahkan Bukti kepada Kasi Intel Kejari Kota Bekasi

KOTA BEKASI— Gelombang demonstrasi mengguncang halaman Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi, Jumat (4/7/2025), saat puluhan massa dari LSM Titah Rakyat, LSM Trinusa, dan Forum Remaja dan Mahasiswa Bekasi (Formasi) turun ke jalan. Mereka menuntut keadilan atas dugaan korupsi pengadaan alat olahraga di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bekasi, tahun anggaran 2023.

Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa—melainkan jeritan rakyat menantang ketidakadilan. Para demonstran membawa spanduk, poster, dan megafon, menyuarakan dugaan praktik korupsi berjamaah yang menyeret oknum eksekutif dan legislatif.

“Kami mendesak Kejari Kota Bekasi untuk tidak ragu dan tidak tebang pilih. Jika bukti mengarah ke Wali Kota dan anggota DPRD, tangkap dan adili!,” tegas Ali, Koordinator Aksi dan Ketua Umum Titah Rakyat Bekasi (TRB).

Dalam orasi-orasi lantang, massa menyoroti tajamnya hukum ke bawah namun tumpul ke atas. Mereka menuntut Kejaksaan bertindak tegas dan transparan dalam menindak pihak-pihak yang diduga terlibat, tanpa pandang bulu dan tanpa kompromi.

Menanggapi tuntutan tersebut, Kasi Intel Kejari Kota Bekasi, Ryan Anugrah, menyatakan bahwa semua laporan masyarakat akan diproses sesuai ketentuan hukum.

“Dokumen dan data yang diberikan akan kami teruskan ke bidang tindak pidana khusus (Pidsus) untuk ditelaah. Tidak ada yang kami tutupi,”
ujar Ryan kepada awak media.

Kasus dugaan korupsi alat olahraga Dispora Kota Bekasi menjadi sorotan publik lantaran nilainya disebut mencapai miliaran rupiah. Namun, realisasi barang yang diterima di lapangan diduga tidak sesuai spesifikasi alias mark-up.

Massa aksi mendesak agar Kejari segera melakukan pemeriksaan terhadap Wali Kota Bekasi dan anggota DPRD yang diduga menerima aliran dana dari proyek tersebut. Jika terbukti, mereka menuntut agar para pihak tersebut dicopot dari jabatan dan dijerat hukum seberat-beratnya.

Gelombang aksi ini diyakini hanya menjadi awal dari tekanan publik yang lebih besar, sekaligus peringatan bahwa rakyat tidak akan tinggal diam ketika uang negara diduga dijarah oleh oknum penguasa. (Nikko)

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search