KOTA BEKASI – Diduga kurangnya perhatian dari pihak Dinas Perhubungan (Dishub), untuk mengurai kemacetan di Simpang Tiga Argia dan Simpang Tiga Kemangsari, Pondok Gede, Kota Bekasi, membuat Lurah setempat geram dan langsung turun ke lokasi, untuk mengurai kemacetan yang sempat terjadi, Jumat (17/5/2024).
Saat ditemui Fakta Hukum di Lokasi, Badru Tamam SE, Lurah Jatibening Baru mengaku, dirinya melakukan pengaturan lalu lintas seperti ‘Pak Ogah’ di jalan, lantaran kurangnya perhatian dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi, yang diduga tidak menerjunkan petugasnya untuk mengurai kemacetan di lokasi tersebut.
“Ada Dua titik daerah yang rawan macet, antara lain di Jalan Simpang tiga Arfia dan Simpang Tiga Kemangsari, dekat sentra kota. Macetnya itu, waktu pagi saat orang-orang berangkat kerja dan sore ketika warga pulang kerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, selain karena volume kendaraan pada saat jam sibuk tersebut terlampau padat, adanya proyek galian dari PDAM dan kurangnya petugas pengatur lalu lintas, diduga turut menjadi penyebab terjadinya kemacetan di lokasi tersebut.
“Karena di jalan tersebut sering terjadi kecelakaan dan apalagi sekarang sedang ada proyek PDAM yang tentunya menambah kemacetan pada jam-jam sibuk pagi dan sore,” papar Badru.
Ia berharap, agar petugas dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi atau pihak terkait, bisa segera menugaskan petugasnya, di dua lokasi rawan macet tersebut.
“Saya ikut serta membantu mengatur lalu lintas saat ini, agar pihak terkait bisa memperhatikan dan menempatkan petugasnya pada titik-titik wilayah yang selalu macet tersebut,” tandasnya. (Nikko)