KABUPATEN BEKASI – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi menerima kunjungan studi banding Komisi I DPRD Provinsi Banten untuk membahas percepatan digitalisasi dan penanganan wilayah blankspot. Pertemuan berlangsung di Ruang Command Center Diskominfosantik, Kompleks Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, Jumat (05/12/2025).
Rombongan dipimpin Ketua Komisi I DPRD Banten, Pinan, dan Wakil Ketua Komisi I, Muhammad Faizal. Kedatangan mereka disambut Kepala Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Yan Yan Akhmad Kurnia, didampingi Sekretaris Dinas Eko Suparyadi serta para kepala bidang.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Banten, Muhammad Faizal, menjelaskan bahwa Kabupaten Bekasi menjadi salah satu daerah rujukan untuk mempelajari strategi digitalisasi, mengingat wilayahnya luas, heterogen, dan merupakan kawasan industri nasional.
“Kami ingin mengetahui bagaimana penanganan daerah-daerah yang masih blankspot, serta strategi percepatan pemerataan layanan digital di Kabupaten Bekasi,” kata Faizal.
Ia juga menekankan pentingnya tata kelola dan koordinasi antarlembaga agar program digitalisasi berjalan efektif dan tidak tumpang tindih antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Tentu kami ingin belajar mengenai koordinasi pelaksanaan program digitalisasi di Bekasi, bagaimana sinkronisasi dilakukan sehingga seluruh perangkat daerah dapat berjalan terorganisasi dan tepat sasaran,” ujarnya.
Faizal berharap studi banding ini dapat memperkuat upaya Provinsi Banten dalam meningkatkan akses jaringan dan layanan digital di wilayah yang masih tertinggal secara konektivitas.
Kepala Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Yan Yan Akhmad Kurnia, memaparkan sejumlah langkah strategis pemerintah daerah dalam memperluas akses jaringan dan mengatasi blankspot, mulai dari pengajuan pembangunan infrastruktur ke pusat hingga kerja sama dengan operator seluler.
“Kami jelaskan berbagai upaya yang sudah kami lakukan, baik pengajuan ke Kominfo pusat, Kemendagri, maupun mendorong operator untuk memperluas jaringan di wilayah blankspot,” jelasnya.
Selain peningkatan akses jaringan, pihaknya juga terus mendorong digitalisasi pelayanan publik melalui penyediaan layanan internet gratis di beberapa fasilitas umum.
“Seperti wifi gratis di tempat ibadah, jaringan di puskesmas, sekolah, dan layanan publik lainnya,” tambah Yan Yan.
Ia menegaskan kunjungan ini menjadi ruang saling belajar antardaerah untuk meningkatkan kualitas tata kelola digitalisasi regional.
“Yang baik dari kami silakan dipelajari, begitu juga yang baik dari mereka akan kami jadikan referensi. Ini bagian dari proses bersama untuk menjadi lebih baik,” tutupnya. (Adv)














