DPRD dan Bupati Rembang Cari Solusi Krisis Ruang Kelas, Pastikan Semua Anak Tetap Bisa Sekolah

Foto.Dok Istimewa

REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bertindak cepat merespons keresahan masyarakat terkait kisruh dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Dalam audiensi yang dipimpin langsung oleh Bupati Rembang Harno, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) dipanggil untuk memberikan penjelasan terbuka kepada publik.

Masalah ini mencuat setelah viralnya video sejumlah orang tua dan calon siswa yang menangis karena tidak diterima di sekolah negeri, salah satunya di SMP Negeri 5 Rembang. Mereka kecewa setelah upaya mendaftarkan anak-anak ke sekolah negeri gagal akibat terbatasnya daya tampung.

“Awalnya banyak yang mencoba ke SMP Negeri 1 Rembang, namun karena keterbatasan ruang kelas, mereka beralih ke SMP Negeri 5. Tapi di sana pun jumlah pendaftar membludak,” ujar salah satu orang tua yang hadir dalam audiensi.

Kepala SMP Negeri 5 Rembang, Menik Mustikatun, membenarkan adanya lonjakan pendaftar pada hari terakhir. Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah sebelumnya masih kekurangan 18 siswa, namun situasi berubah drastis dalam waktu singkat.

“Pada hari terakhir pendaftaran, Rabu (25/6/2025), pendaftar membludak. Kami tetap mengikuti regulasi yang berlaku, yaitu memprioritaskan berdasarkan jarak domisili dan usia siswa yang lebih tua,” jelas Menik.

Bupati Harno mengakui adanya ketimpangan distribusi siswa antar sekolah negeri. Menurutnya, sebagian sekolah kelebihan kapasitas, sementara sekolah lain justru masih kekurangan murid. Situasi ini, kata dia, membutuhkan solusi cepat dan terkoordinasi.

“Kami tidak ingin satu pun anak kehilangan hak pendidikannya hanya karena keterbatasan ruang belajar. Pemerintah daerah segera akan mengusulkan penambahan ruang kelas atau memperpanjang masa pendaftaran ke pemerintah pusat,” tegas Harno.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Rembang, Supriadi, juga menyatakan komitmennya untuk segera mendorong langkah konkret guna menambah ruang belajar di sekolah-sekolah yang mengalami kelebihan siswa.

“Semua anak di Rembang harus mendapat kesempatan yang sama untuk bersekolah. Jangan sampai mereka kehilangan semangat belajar hanya karena keterbatasan infrastruktur pendidikan,” katanya.

Sementara itu, sejumlah orang tua dan calon siswa yang belum diterima masih berharap adanya solusi cepat dari pemerintah daerah. Mereka berharap jerih payah mereka dalam memperoleh pendidikan tidak berakhir sia-sia, dan setiap anak tetap bisa mengejar cita-citanya dengan dukungan penuh dari negara.

Reporter: Mu’ti H.
Editor: B. Melta

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search