KOTA BEKASI – Pegiat sosial nasional dan Ketua DPC Lembaga Investigasi Negara (LIN), Frits Saikat, angkat suara menanggapi polemik yang terjadi di tubuh PWI Bekasi Raya. Ia menyayangkan adanya upaya-upaya sepihak yang mencoba menggangu tatanan organisasi yang telah berjalan baik dan sah melalui mekanisme demokratis.
“Saya mengikuti dinamika PWI Bekasi Raya, Ketua Ade Muksin. Sangat disayangkan jika ada pihak yang mencoba mengintervensi kepengurusan sah hasil konferensi. Ini bukan cuma soal siapa ketua, tapi soal penghormatan terhadap demokrasi dan marwah organisasi,” tegas Frits, Kamis (29/5/2025).
Frits menambahkan bahwa organisasi profesi besar dan tertua seperti PWI harus dijaga otonomi dan integritasnya, apalagi dalam situasi nasional yang sedang meniti rekonsiliasi menuju Kongres Persatuan PWI.
“Sudah ada Kesepakatan Jakarta yang seharusnya menjadi acuan bersama. Kalau semua sepakat damai, ya hentikan manuver sepihak. Jangan lukai kepercayaan publik terhadap organisasi pers,” ujarnya.
Sebagai tokoh masyarakat yang aktif dalam berbagai forum sosial dan kebangsaan, Frits menilai bahwa PWI Bekasi Raya di bawah kepemimpinan Ade Muksin telah menunjukkan kerja nyata dan konsistensi dalam membangun profesionalisme dan sinergi dengan banyak elemen masyarakat.
“Kami yang di luar PWI bisa melihat peran PWI Bekasi Raya sangat kuat dan positif, terutama dalam isu-isu sosial, pendidikan pers, hingga advokasi publik. Jangan karena konflik elite pusat, organisasi di daerah jadi dikorbankan,” ungkapnya.
Frits juga mengajak semua elemen masyarakat dan insan pers untuk menjaga iklim sehat dalam kehidupan berorganisasi, tanpa saling meniadakan satu sama lain.
“Saya tegaskan, dukungan moral kami bersama PWI Bekasi Raya yang dipimpin Ketua Ade Muksin. Jangan coba ganggu ketenangan mereka. Sudah sah, sudah dipilih, dan sudah bekerja. Hormati itu!” pungkasnya dengan tegas. (***)