Pernyataan yang sama ditegaskan oleh Drs. Ahmad Muntaha, MM. Wakil Ketua Departemen Upaya Kesehatan ICMI Pusat dan berharap agar Masyarakat khususnya pemudik dapat menjaga kesehatan sebaik-baiknya selama masa mudik lebaran.
Setidaknya pemudik dapat mewaspadai gejala-gejala DBD yang mungkin telah menjangkiti yakni terjadinya demam mendadak tinggi, nyeri kepala, dan menurunnya nafsu makan.
Selain itu bila terjadi situasi menggigil, mimisan, dan timbul bintik merah hendaknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Ditambahkan, gejala DBD lainnya yang mungkin menyertai adalah mual dan muntah serta nyeri badan.
Selanjutnya, bagi yang memiliki gejala DBD wajib mewaspadai siklus pelana kuda pada DBD. Siklus ini pada fase awal berupa demam tinggi selama 1-3 hari pertama. Kemudian diikuti fase kritis pada hari ke-4 dan ke-5 dimana demam turun seolah sembuh. Pada fase ini demam turun dan suhu tubuh kembali normal. Sesudahnya pada hari ke 6 dan ke 7 terjadi lagi demam yang merupakan respon tubuh atas proses penyembuhan.
Oleh karenanya, pasien yang terjangkit DBD harus dilakukan observasi ketat yakni setiap jam harus dipantau kondisinya di fasilitas Kesehatan, sementara untuk menghindari korban yang lebih banyak, Fahmi menyarankan agar pemerintah proaktif memantau situasi penyebaran DBD selama masa libur panjang Idul Fitri.
Termasuk didalamnya menyiapkan fasilitas Kesehatan, tenaga Kesehatan, obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan untuk mencegah DBD menjadi kasus nasional.
Sebelumnya, dalam kata sambutannya Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi mengimbau dan meminta kepada masyarakat yang melakukan mudik untuk mewaspadai potensi serta meminimalkan resiko dan mencegah terjadinya demam berdarah, baik di rumah yang ditinggalkan maupun bagaimana menyiasatinya pada saat bersilaturahmi di kampung halaman. (red)