Kasus Pencurian Pakaian Dalam di Bantar Gebang Diselesaikan secara Kekeluargaan Berkat Respons Cepat Aparat dan Tokoh Masyarakat

Foto.Dok Istimewa

Bekasi Kota — Kasus pencurian pakaian dalam yang sempat meresahkan warga Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, akhirnya berhasil diungkap dan diselesaikan melalui pendekatan kekeluargaan. Kamis (31/7/2025).

Respons cepat dari aparat kepolisian bersama tokoh masyarakat setempat menjadi kunci utama penyelesaian kasus ini secara damai.

Sejumlah warga sebelumnya mengeluhkan hilangnya pakaian dalam secara misterius dalam beberapa waktu terakhir.

Menanggapi laporan tersebut, Bhabinkamtibmas Polsek Bantar Gebang, Aiptu Hendro Suwito, bersama Ketua Pokja Bantar Gebang, Suryo—yang dikenal akrab sebagai Ketua Aing—turun langsung ke lapangan untuk melakukan penelusuran.

Pelaku, yang identitasnya tidak dipublikasikan karena pertimbangan kemanusiaan, berhasil diamankan. Dari hasil pendekatan dan pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku mengalami tekanan psikologis dan permasalahan pribadi yang menjadi latar belakang tindakannya.

Peristiwa ini terjadi di lingkungan Kelurahan Ciketing Udik, dan mencuat ke publik hingga akhirnya ditindaklanjuti secara intensif pada 31 Juli 2025.

Meski dianggap sepele oleh sebagian pihak, kasus pencurian pakaian dalam dinilai dapat memicu keresahan sosial dan menurunkan rasa aman di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat menjadi hal penting dalam menjaga stabilitas dan ketentraman warga.

Setelah melalui proses identifikasi dan mediasi yang difasilitasi oleh pihak kepolisian serta tokoh masyarakat, kasus ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Pelaku menyatakan permohonan maaf secara tertulis dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia juga bersedia menjalani pembinaan sosial yang telah disepakati bersama.

Langkah penyelesaian ini mendapatkan apresiasi dari warga.

“Kami merasa dilindungi, tetapi tetap melihat sisi kemanusiaan dalam penanganan hukum. Terima kasih kepada Pak Hendro, Ketua Aing, dan Pak Sarin selaku Ketua RW 04,” ujar salah satu warga.

Penanganan yang mengedepankan pendekatan humanis ini dinilai mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman, peduli, dan saling mendukung antarwarga. (Red/AI)

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search