Pandeglang, Banten – Sungguh sangat miris di wilayah perkotaan Pandeglang masih banyak ditemukan rumah kumuh alias tidak layak huni, seperti di Kelurahan Babakan Kalanganyar, Kecamatan Pandeglang yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Seperti pantauan awak media di Kelurahan Babakan Kalanganyar, selain kondisi infrastruktur jalan yang rusak, ternyata masih banyak rumah tidak layak huni dan kumuh terkesan seperti daerah terisolir.
Beberapa warga di Kampung Pabuaran, Kelurahan Babakan Kalanganyar, Kecamatan Pandeglang mengaku wilayah seperti dianak tirikan oleh Pemkab Pandeglang.
“Kami emang warga yang kurang mampu, selain kondisi jalan rusak yang tidak pernah tersentuh pembangunan, juga banyak masyarakat yang tidak mampu dan Masih banyak warga berobat pun masih bayar meskipun ke puskesmas karena tidak punya BPJS kesehatan,” kata Abah Holib warga Kp. Pabuaran.
Ditanya masih banyaknya rumah yang tidak layak huni, mereka mengakui kondisinya seperti tersebut.
“Ya mau bagaimana lagi kondisi tempat tinggal warga disini seperti yang bapak lihat, jangankan mau ngajuin bantuan rumah ke pemerintah, berobat pun kami masih bayar karena tidak punya BPJS Kesehatan,” tutur Abah Holib, Jumat (8/9/2023).
Halim warga lainnya juga mengatakan, di wilayahnya pun sulit mendapatkan air bersih di saat musim kemarau berpanjangan, selama ini masyarakat menggunakan air bersih untuk memasak beli.
“Ya, air disini menggunakan air sumur dan di saat kemarau air tidak ada. Kami berharap ada bantuan sanitasi dan sumur bor,” katanya.
Sementara Lurah Babakan Kalanganyar, Ifan Timi membenarkan di wilayahnya masih banyak Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan sudah beberapa kali diusulkan dalam program RTLH kepada Pemkab Pandeglang.
“Sudah saya ajukan sebanyak 28 rumah ke Dinas Perumahan rakyat dan kawasan permukiman (Perkim) dan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya singkat. (Putra).














