REMBANG – Harapan untuk melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing terus menggelora di Kabupaten Rembang. Di tengah berbagai tantangan gizi dan keamanan pangan, Pemerintah Kabupaten Rembang menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan makanan yang layak, sehat, dan bergizi.
Semangat itu kembali ditegaskan Wakil Bupati Rembang, H. Mochamad Hanies Cholil, atau akrab di sapa Gus Hanies selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG), saat memimpin Rapat Koordinasi Satgas MBG bersama Mitra dan Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG) di Aula Lantai IV Kantor Bupati Rembang, Selasa (8/10/2025).
Dalam sambutannya, Wabup Hanies menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program Prioritas Nasional yang memiliki peran penting dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Menurutnya, program ini tidak sekadar tentang pemberian makanan, melainkan strategi pembangunan manusia yang berkelanjutan.
“Program MBG merupakan langkah nyata Pemerintah untuk memperkuat ketahanan gizi nasional, terutama bagi kelompok sasaran strategis seperti anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kita ingin memastikan generasi penerus bangsa tumbuh sehat dan cerdas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wabup Hanies menjelaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan program MBG tidak hanya diukur dari kandungan gizinya, tetapi juga dari aspek keamanan pangan dan kelayakan produksi. Ia menegaskan, setiap Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG) wajib memenuhi standar hygiene, sanitasi, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan ketentuan Badan Gizi Nasional.
“Makanan bergizi akan kehilangan maknanya jika tidak aman dikonsumsi. Karena itu, seluruh penyedia pangan wajib memastikan standar kebersihan dan keamanan dalam setiap tahap proses produksinya,” tegasnya.
Menyoroti kasus keracunan pangan di SMPN 1 Kragan beberapa waktu lalu, Wabup Hanies menyebut peristiwa itu sebagai peringatan serius bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dan meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan makanan. Ia mengungkapkan, dari 12 SPPG yang beroperasi di Kabupaten Rembang, baru satu yang memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).
“Kejadian di Kragan harus menjadi pelajaran bersama. Kita tidak boleh menganggap remeh soal keamanan pangan. Pengawasan harus diperketat agar kejadian serupa tidak terulang,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup Hanies juga mengajak seluruh mitra dan pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah, sekolah, maupun penyedia jasa pangan—untuk meningkatkan kolaborasi dan komitmen bersama. Ia berharap, rapat koordinasi tersebut tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi mampu menghasilkan langkah konkret untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan MBG di Kabupaten Rembang.
“Saya berharap rapat ini melahirkan kesepakatan dan tindakan nyata. Kita ingin memastikan seluruh masyarakat, terutama anak-anak, dapat menikmati makanan yang aman, sehat, bergizi, dan berkualitas. Dari gizi yang baik, akan lahir generasi emas masa depan,” pungkasnya.
Dengan semangat sinergi dan pengawasan yang lebih ketat, Pemerintah Kabupaten Rembang meneguhkan komitmennya untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari upaya besar menuju Indonesia Emas 2045 yang sehat, unggul, dan berkarakter.
Reporter: Mu’ti Hartono I Editor: A.M.