TOUNA, SULTENG – Ditemukannya kasus penipuan dengan mengatas namakan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tojo Una-una (Touna), membuat Pilipus Siahaan SH MH geram. Pasalnya, penipu tersebut mencatut namanya untuk meminta sejumlah uang kepada Kepala Desa (Kades) melalui telepon seluler.
“Saya sebagai Kajari yang baru melaksanakan tugas di Touna ini, terus terang saya kaget adanya mencatut nama saya, dan saya sedikit emosi,” kata Pilipus di ruang kerjanya, Kamis (21/12/2023).
Setelah dipelajari hal itu, kata dia, mungkin dengan adanya pergantian pimpinan yang baru dan itu selalu dimanfaatkan orang-orang. Celah-celah itulah yang dimanfaatkan untuk mencari keuntungan seseorang dan mencemarkan nama baik Kajari yang baru.
“Jadi ini merupakan kesempatan orang-orang yang belum mengenal siapa Kajari yang baru, sehingga dipakelah celah itu untuk mereka salah gunakan dan meminta sesuatu,” terangnya.
Pilipus mengatakan, barusan ia menerima laporan dari Kasi Intel ada beberapa Pemerintah Desa yang dihubungi oleh nomor seseorang yang mengaku atas nama Kajari Touna, dan saat ini pihaknya masih melacaknya siapa pemilik nomor itu yang meminta sesuatu kepada Kades-Kades dengan mengatas namakan Kajari yang baru.
“Saya minta tadi sama Kasi Intel, tolong dikoordinasikan kepada stakeholder terkait, dan dikasi tau bahwa Kajari Touna yang baru tidak dan tak akan pernah nelpon-nelpon kepada Kades, Camat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan itu anti buat saya,” tegas Pilipus.
Pada pertemuan baru-baru ini, lanjutnya, pihaknya mengumpul semua Kades dan aparat desa untuk mensosialisasikan terkait penggunaan Dana Desa (DD) agar digunakan sesuai tupoksinya dan mensosialisasi natralitas ASN dan pertemuan itu resmi secara kedinasan.
“Saat pertemuan itu,saya tidak pernah membagikan nomor hanphone saya dan saya juga baru dapat nomor hanphone Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) itu wajar saya dapat karna kaitannya nantinya akan melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan tahun 2024,” tuturnya.
Ia mengaku, pihaknya masih melacak nomor yang di pake itu atas nama siapa dan nomor siapa dan nantinya diinformasikan kepada pihak Kejaksaan Agung yang memiliki keahlian untuk mendetiksi nomor-nomor siapa itu dan mendetiksi dimana keberadaan yang punya nomor itu.
“Olehnya itu saya berharap kepada seluruh masyarakat Touna khususnya stakeholder, OPD, Kades, Camat dan lain-lain, bahwa Kajari tidak akan pernah menelpon mereka dan tidak akan meminta-minta kepada mereka apapun,” ucapnya.
Dikatakannya, pertemuan baru-baru ini dilaksanakan pihaknya adalah adanya pertemuan kedinasan dengan pihak Kejari dalam artian kegiatan sosialisasi yang berkaitan dengan bidang hukum, pelayanan hukum yang harus disampaikan kepada masyarakat dan tidak melalui via telepon.
“Saya mengimbau kepada masyarakat Touna jangan mengikuti permintaan orang yang menelpon dan mengaku-mengaku saya sebagai Kajari Touna,” terangnya.
“Segera laporkan kepihak Kejari Touna dan itu akan segera kami lacak dan pelakunya itu merupakan mencemarkan nama baik saya yang baru bertugas di Touna ini,” tandasnya. (*/PAR)














