KOTA BEKASI – Inspektorat Kota Bekasi menurunkan tim pemeriksa ke Dinas Pendidikan pada Selasa (17/9/2024) untuk menindaklanjuti dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN 10 Jatiasih.
Dalam pemeriksaan tersebut, kepala sekolah dan sejumlah guru dipanggil untuk memberikan keterangan. Langkah ini diapresiasi oleh aktivis sosial kemanusiaan Kota Bekasi, Frits Saikat.
Menurut Frits, dugaan penyimpangan muncul lantaran selama bertahun-tahun siswa SDN 10 Jatiasih hanya menerima buku paket bekas, bukan buku baru sebagaimana mestinya. Jumlah buku yang diterima pun disebut tidak sesuai dengan rombongan belajar (rombel) di setiap kelas.
“Hal ini sudah lama menjadi pertanyaan para orang tua siswa. Kami menduga ada masalah dalam pengadaan buku paket di sekolah tersebut,” ujarnya.
Aturan Pengadaan Buku
Merujuk pada Permendikbudristek No. 18 Tahun 2022 dan Kepmendikbudristek No. 79/M/2023, satuan pendidikan wajib menggunakan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) dalam pemesanan buku Kurikulum Merdeka. Sekolah harus membuat dokumen perencanaan yang mencakup jumlah, spesifikasi, jadwal serah terima, serta alokasi anggaran.
Selain itu, sekolah diwajibkan memastikan setiap siswa mendapat satu buku teks utama yang telah lolos kurasi dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dorongan Transparansi
Frits berharap Inspektorat bekerja profesional dalam menindaklanjuti temuan tersebut. Ia menilai bukti dan keterangan orang tua siswa cukup kuat untuk ditindaklanjuti.
“Pembenahan ini penting untuk membuktikan keseriusan Inspektorat maupun Dinas Pendidikan. Jika dugaan penyalahgunaan Dana BOS benar terjadi, kita harus berani membenahi,” tegasnya.
Frits juga menekankan bahwa tugas utama Dinas Pendidikan adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan, mulai dari perencanaan, pengendalian, hingga evaluasi program.
“Kami, segenap elemen masyarakat—mulai dari pemerintah, DPRD, mahasiswa, media, orang tua murid, LSM, ormas, hingga aktivis—akan terus mengawal kasus ini demi terciptanya generasi emas anak bangsa,” pungkasnya.
Konfirmasi Pihak Terkait
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan Kota Bekasi maupun Inspektorat Kota Bekasi belum memberikan keterangan resmi terkait pemeriksaan yang dilakukan. (Dunk)
