BOGOR – Sebagai wujud solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina, organisasi kemanusiaan Salam Palestina di bawah naungan Salam Aid kembali menggelar Ekspedisi 1000 Pendaki Gunung untuk Palestina 2025 pada 6–10 November 2025. Kegiatan ini berlangsung serentak di 32 gunung di Indonesia dan satu lokasi di Malaysia.
Setelah sukses tahun lalu dengan 710 peserta di 16 gunung, tahun ini jumlah pendaki ditargetkan mencapai 1.000 orang dari komunitas pecinta alam, sekolah alam, dan relawan kemanusiaan. Hingga awal November, sudah lebih dari 800 peserta terdaftar. Lokasi dengan peserta terbanyak tercatat di Gunung Kaba, Bengkulu, dengan sekitar 150 pendaki.
Inisiator kegiatan, Muhammad Musa, menyebut ekspedisi ini bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi bentuk refleksi dan kepedulian terhadap kemanusiaan.
“Rasulullah SAW menganjurkan umatnya mendaki gunung untuk mendekatkan diri kepada kebesaran-Nya. Pendakian ini menjadi simbol solidaritas bagi Palestina,” ujarnya.
Selain penggalangan dana, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan literasi masyarakat tentang isu kemanusiaan global. Di setiap puncak, pendaki akan menyanyikan lagu kebangsaan, membacakan Surat Setia untuk Palestina, dan mengibarkan bendera Indonesia atau Malaysia bersama bendera Palestina.
Program ini didukung oleh MyFund Action (Malaysia), Hands Foundation, Aqso Working Group, dan Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN). Setelah ekspedisi, akan digelar roadshow literasi Palestina, pameran foto, dan penerbitan buku antologi pengalaman pendaki.
“Masalah Palestina bukan masalah agama, tapi masalah kemanusiaan,” tegas Musa.
Konferensi pers kegiatan ini berlangsung Rabu, 5 November 2025 di Sekolah Alam Bogor, dengan narasumber dari Salam Palestina, Salam Aid, dan JSAN.
Reporter: Masnun
Editor: Adunk














