Dibandingkan Negara Lain, Kelompok Milenial Sebut Harga BBM di Indonesia Tergolong Murah

IMG-20220409-WA0132

(Foto: Ilustrasi).

Jakarta – Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI), M. Adhiya Muzakki menyebut naiknya harga bahan bakar minyak jenis Pertamax menjadi 12.500 per liter masih tergolong murah jika dibandingkan dengan negara negara lain di dunia.

Hal itu karena pemerintah memberikan subsidi lebih untuk beragam jenis BBM, padahal harga minyak minta dunia sedang melambung tinggi.

Berdasarkan catatan Adhiya, bahan bakar minyak jenis solar, disubsidi oleh pemerintah sekitar 7.800 rupiah. Kemudian pertalite, telah disubsidi sekitar 4.000 – 4.500 rupiah. Serta Pertamax yang harusnya 16.000 rupiah, disubsidi oleh pemerintah menjadi 12.500 rupiah.

“Bandingkan dengan negara lain, Indonesia masih yang termurah urusan BBM,” ujar Adhiya kepada wartawan, (9/4/2022).

Adhiya membeberkan, di Negara Hongkong misalnya, harga BBM per liternya bisa menembus angka 41.000. Kemudian Belanda 36.000, Monako 35.000, Denmark 33.000, serta Jerman 32.000.

Sementara itu, di Asia Tenggara, BBM di Indonesia juga masih tergolong murah. Adhiya membandingkan, harga bahan bakar minyak di Singapura misalnya, bisa tembus angka 30.000 per liter. Kemudian Laos, 23.000 per liter, Kamboja dan Thailand 20.000 per liter, Filipina 19.000 per liter, Vietnam 18.000 per liter. Dan Indonesia 12.500 per liter untuk jenis pertamax.

“Jika masyarakat sedikit mau melek data dan meluangkan waktunya untuk riset, maka akan paham bahwa apa yang dibilang Dirut Pertamina bu Nicke benar. Bahwa BBM kita tergolong murah jika dibandingkan dengan negara lain,” tegasnya.

Dengan demikian, Adhiya berharap agar masyarakat mau membaca, riset kecil-kecilan dan melihat situasi serta kondisi yang terjadi di negeri ini. Alasan Kenapa BBM naik dikarenakan harga minyak mentah dunia naik.

“Jadi, naiknya Pertamax sangat logis. Karena barang mentahnya naik,” imbuhnya.

Adhiya lantas mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang dalam hal ini Pertamina karena telah memberikan subsidi untuk meringankan beban BBM.

“Kita perlu apresiasi kinerja pertamina yang telah memutar otak untuk memuaskan seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Adhiya berharap, Pertamina sebagai perusahaan negara bisa terus berkontribusi aktif dalam memperjuangkan hak hak rakyat Indonesia. (Putra/Tim).

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search