Fadli Zon: Terkait Palestina, Barat Telah Kehilangan Kompas Moral

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI Dr. Fadli Zon saat berbicara pada Konferensi Internasional tentang Palestina di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada 3 Juli 2024 (Foto: Dok. pribadi)

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI Dr. Fadli Zon saat berbicara pada Konferensi Internasional tentang Palestina di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada 3 Juli 2024 (Foto: Dok. pribadi)

Sementara itu Dubes RI untuk Mesir 2016-2020 Helmy Fauzy melalui pesan video mengapresiasi dukungan Pemerintah RI pada rakyat Palestina, khususnya terhadap Gaza saat ini, baik secara diplomasi maupun dalam bentuk dukungan kemanusiaan.

“Ini merupakan bagian dari perwujudan cita-cita Proklamasi dan amanat UUD 1945 yang disuarakan dalam tataran global, yaitu komitmen dalam memperjuangkan hak kemerdekaan bangsa-bangsa yang terjajah,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Dr. Asep Setiawan dari FISIP UMJ mengajukan solusi dua tingkat, yakni internasional dan domestik. Di tingkat internasional seruan untuk menghentikan genosida harus terus digelorakan karena Palestina memiliki perwakilan di puluhan negara di Asia, Afrika dan sebagian kecil di Eropa.

Langkah diplomatik bersama perlu dilakukan untuk menekan Israel menghentikan tindak genosida. Demikian juga dunia internasional harus menegakkan kembali kedaulatan Palestina yang hancur karena pendudukan Isarel.

Sementara itu di tingkat domestik, lanjutnya, perlu adanya penyatuan berbagai elemen di Palestina serta tidak menempuh konflik yang sifatnya asimetris dan tidak berimbang terutama dari sisi militer.

Dalam konferensi tentang Palestina itu para pembicara sepakat mengenai perlunya upaya untuk mendorong penghormatan terhadap bangsa Palestina dari segi kedaulatan, teritorial, rakyat dan pemerintahnya serta perlunya gerakaan global perubahan tata kelola PBB yang mendukung kepentingan global, termasuk perlindungan kepada Palestina.

Konferensi Internasional Palestina juga memandang bahwa Indonesia dengan dukungan internasional perlu mendorong adanya pasukan penjaga perdamaian di Gaza dalam menghentikan genosida yang telah menelan korban lebih dari 38 ribu dengan mayoritas anak anak dan perempuan.

Konferensi ini juga memandang negara-negara di dunia perlu menghentikan dan menolak melakukan normalisasi dengan Israel. Isarel perlu diasingkan karena tindakannya sudah tidak berperikemanusiaan di Gaza Palestina.

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search