KOTA BEKASI – Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang sangat mudah dijangkau. Sesuai rencana pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) tahun 2018-2023, yang mencakup pembangunan total 56 Puskesmas, sementara saat ini baru ada 53 Puskesmas yang beroperasi.
Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, H Edi, menegaskan meski layanan kesehatan di Kota Bekasi terus mengalami peningkatan, baik dari sisi fasilitas, maupun jaminan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu yang perlu dilengkapi adalah Puskesmas di tiap wilayah kelurahan.
“Kalau mengacu kepada RPMJD, bahwa di tahun 2023 ini, sebagai akhir dari RPMJD harusnya tercapai pembangunan 56 Puskesmas. Masih tersisa 3 puskesmas lagi,” ungkap Edi.
Menurut politisi Golkar ini, seharusnya setiap kelurahan terdapat fasilitas kesehatan berupa puskesmas ini. Dalam penyelenggaraan puskesmas ini, kata Edi, ada permenkes tentang puskesmas tersendiri. Aturan di permenkes tersebut dipatuhi agar proses pelayanan kesehatan di puskesmas tidak melenceng dari peraturan yang ada.
Awal 2023 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi meresmikan tiga gedung Puskesmas baru di Kota Bekasi. Sehingga, Kota Bekasi total memiliki 53 Puskesmas, tersisa 3 kelurahan lagi yang saat ini belum memiliki Puskesmas.
“Pastinya ini untuk kepentingan Puskesmas sesuai yang ada di RPMJD, Semoga di akhir tahun ini kita dapat memenuhi 56 Puskesmas yang saat ini baru 53 Puskesmas. Yang berjalan di tahun 2023 ini, ada 3 Puskesmas dibangun,” kata Edi.
Menurut Edi, satu Puskesmas di tiap kelurahan ini juga menjadi keinginan masyarakat. Karena kesehatan menjadi salah satu pelayanan dasar yang kerap didengar oleh anggota DPRD dari masyarakat, selain pendidikan dan pembangunan infrastruktur di lingkungan. Lebih lanjut, pembangunan di lingkungan masyarakat merupakan tugas yang mesti dijalankan oleh pemerintah.
“Puskesmas yang kini semakin bertambah diharapkan mampu membuat pelayanan kesehatan semakin merata dirasakan warga masyarakat,” pungkas Edi. (ADV)
