Lakukan Perlawanan, Warga Desa Puncak Tutup Jalan Menuju Perkebunan Sawit

IMG_20230111_001549

Gorontalo – Masyarakat Desa Puncak, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, melakukan perlawanan terhadap Perusahaan Perkebunan Sawit (HGU) dengan menutup jalan masuk perkebunan, Selasa (10/01/23).

“Perusahaan perkebunan sawit telah melakukan pembohongan dan penipuan terhadap masyarakat pemilik lahan,” kata Imran salah satu warga sekitar yang berhasil ditemui awak media menyampaikan.

Imron juga memaparkan terkait janji Perusahaan kepada masyarakat, janji perusahaan perkebunan sawit sebagai berikut :
1. Dengan adanya perusahaan sawit di Kabupaten Gorontalo bisa meningkatkan sistem perekonomian masyarakat setempat.

2. Maksud kedatangan kami, kami sebagai pihak Perusahaan mengajak kepada masyarakat untuk bekerjasama dengan kami sistem bagi hasil (plasma 20% untuk masyarakat pemilik lahan).

3. Kami berharap kepada masyarakat semua agar mengontrakkan lahan kalian kepada kami selama 25 tahun dan akan kami tanami sawit.

4. Menunggu hasil sawit (plasma 20%) selama 3 s/d 4 tahun, baru bisa kalian nikmati. Itu janji PT. Agro Palma Katulistiwa:
PT. Tri Palma Nusantara:
PT. Heksa Jaya Abadi:
Di bawah naungan PT. Palma Group Gorontalo.

Advertisement
Majalah

Untuk itu kami dari pihak perusahaan (PT.Palma Group) mengajak kepada masyarakat semua untuk mengikutsertakan lahan kalian di tanami sawit, supaya hidup kalian lebih sejahtera,” ujar Imran memaparkan.

“Tapi sekarang apa yang mereka sampaikan tidak sesuai dengan harapan kami, justru sekarang kehidupan kami semakin lama semakin menderita. Sekarang apa yang bisa kami harapkan? Pekerjaan kami hanya Petani, bukan pegawai yang setiap bulan terima gaji, kalau bukan di lahan mata pencaharian kami,” tuturnya.

Imron juga mengeluhkan, karena perjanjian mereka semuanya tidak ditepati kepada kami sampai sekarang, itu sama saja mereka menipu kami, memanfaatkan ketidaktahuan kami. Karena kami hanyalah orang awam yang tidak memiliki pengetahuan apa-apa.

“Perjanjian awal mereka tahun 2018 kami sudah bisa menikmati hasil 20% itu, namun sampai sekarang sepeserpun belum kami terima, kehidupan kami semakin menderita dengan hilangnya lahan perkebunan kami. Kami berharap agar ada yang berhati mulia yang bisa memperjuangkan nasib kami, 2500 Petani yang jadi korban,” tandesnya.

1. PT. AGRO PALMA KATULISTIWA
Luas areal netto : 11.292 Ha.
2. PT. TRI PALMA NUSANTARA
Luas areal netto : 8.948 Ha.
3.PT.HEKSA JAYA ABADI:
Luas areal netto : 14,168 Ha.
(YD)

Advertisement
Majalah

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search