MESUJI – Momen bersejarah kembali terukir di Desa Suka Agung, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji. Pada Kamis, 24 Oktober 2025, pukul 13.05 WIB, bertempat di Aula Balai Desa Suka Agung, pemerintah desa menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang mengangkat isu strategis penguatan ekonomi kerakyatan melalui dukungan dan pengembalian pinjaman Koperasi Merah Putih (KOMP).
Musyawarah ini berlangsung penuh semangat gotong royong dan kebangsaan, dengan dihadiri berbagai unsur masyarakat: Pendamping Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Sekretaris Desa, Pendamping Koperasi Merah Putih, Staf Desa, Pendiri Koperasi, Pengurus BUMDes, dan warga Desa Suka Agung.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan doa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat untuk memohon kelancaran dan keberkahan kegiatan.
Kepala Desa Tegaskan Prinsip Musyawarah dan Transparansi
Dalam sambutannya, Kepala Desa Suka Agung, Riyanto, menegaskan bahwa setiap keputusan penting dalam pemerintahan desa harus dilandasi semangat partisipasi masyarakat dan transparansi publik.
“Kami tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Semua harus melalui musyawarah bersama BPD dan masyarakat agar sejalan dengan prinsip demokrasi desa,” tegas Riyanto.
Riyanto juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif warga terhadap keberlanjutan Koperasi Merah Putih (KOMP) yang menjadi bagian dari kebijakan nasional. Ia menyinggung bahwa sesuai Instruksi Presiden No. 9, desa diwajibkan mengalokasikan 30 persen dari Alokasi Dana Desa (ADD) dalam bentuk persiapan dana simpanan di bank untuk mendukung kegiatan koperasi.
“Ini bukan hanya tentang koperasi, tetapi tentang masa depan ekonomi desa kita bersama,” ujarnya.
Dukungan Kolektif dan Sinergi KOMP–BUMDes
Dalam sesi diskusi, berbagai pihak seperti tokoh adat, pengawas koperasi, hingga pendiri KOMP, menyampaikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan Koperasi Merah Putih. Mereka juga mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam memajukan ekonomi berbasis koperasi rakyat, yang kini bergerak dalam sektor usaha sembako.
Selain itu, BUMDes Suka Agung turut melaporkan pengembangan unit usaha baru, yakni budidaya ayam petelur. Sinergi antara Koperasi Merah Putih dan BUMDes disebut menjadi “garda terdepan” dalam mewujudkan ekonomi desa yang mandiri, inklusif, dan berkelanjutan.
Desa Visioner dan Berpihak pada Rakyat
Musyawarah Desa Khusus ini menjadi cerminan nyata komitmen Desa Suka Agung dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis lokalitas. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan lembaga ekonomi desa seperti BUMDes dan KOMP menjadi bukti bahwa desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kami berharap semangat gotong royong yang tumbuh hari ini akan terus hidup dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Mesuji bahkan di seluruh Indonesia,” pungkas Riyanto.
Reporter: Budi Rahayu
Editor: Adunk













