“Program ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan dan pembudayaan demokrasi di Indonesia,” katanya sambil menambahkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dapat mengisi kekosongan program pendidikan politik publik yang seharusnya dilakukan oleh partai politik.
Ia juga mengemukakan, keberhasilan awal Indonesia sebagai negara mayoritas muslim yang paling demokratis tidak dapat dipisahkan dari kontribusi umat Islam, dan peran dua organisasi Islam terbesar, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sangat penting dalam mempromosikan dan memperkuat demokratisasi di Indonesia. (Red/*)