Ilustrasi Kekeringan. (Ist)
Pandeglang, Banten – Akibat kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan diberbagai wilayah Banten, membuat ratusan Hektar tanaman padi di Pandeglang terancam gagal panen.
Nasir, selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang menyebutkan, akibat kemarau panjang, para petani sulit mendapatkan air, ada sekitar kurang lebih 400 hektare sawah yang terancam gagal panen (Puso) terutama di wilayah Selatan Kabupaten Pandeglang,
“Wilayah Pandeglang Selatan itu, memang tadinya ada sumber air, tapi sudah enggak ada, gak tahan. Kemudian ada juga yang dibor tapi asin (airnya), enggak ada solusi, yang kedua jauh dari sumber air sehingga terjadi puso,” ungkapnya, Jumat (3/11/2023).
Ia menjelaskan, menurut data yang ia peroleh dari timnya di lapangan, ada sekitar kurang lebih 300 petani yang mengalami kerugian karena gagal panen. Namun, akan mendapatkan ganti rugi dari asuransi usaha tani.
“300 sekian petani, punya klaim asuransi usaha tani, kalau merugi, nantinya akan ada pengembalian sebesar Rp 6 juta per hektare dari Jasindo. Kita lagi proses, mudah-mudahan secepatnya terbayar,” imbuhnya.
Kadis DPKP Pandeglang tersebut mengklaim, meski terjadi puso atau gagal panen di wilayahnya, tidak akan berdampak pada kebutuhan stok beras di Pandeglang. Hal tersebut pihaknya yakini, sebab ada beberapa wilayah di Pandeglang yang sudah memasuki masa panen sebelum kemarau melanda.
“Terkait Stok beras, malah justru bertambah, karena di luar musim tanam, mereka sudah tanam. Tapi sejauh ini, Produksi kita meningkat, insyaallah ya meningkat, belum ada dampak pengurangan produksi yang signifikan,” papar Nasir. (Red)