Kab. Bekasi – Hanya karena mengajak ngobrol seorang wanita di salah satu Diskotik, tiga pemuda di Kabupaten Bekasi babak belur di keroyok oknum keamanan dan waitres.
Tidak hanya mengalami luka parah, kendaraan roda empat yang di bawa para korban juga tidak luput di rusak para oknum pelaku di lokasi tersebut.
Peristiwa naas yang menimpa tiga pemuda tanggung bernama Muhamad rafi (27), Mohamad Adachi (25) dan Akrom (27) yang di ketahui merupakan warga Kampung Tegal Gede Rt 008/ 003, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Berawal saat ketiganya hendak menikmati hiburan di Diskotik Lu’te yang beralamat di Jalan Infeksi Kalimalang, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi
Ketiga pemuda tanggung yang memang sudah biasa ke tempat tersebut, awalnya melihat wanita yang di duga pekerja prilent. Di tempat tersebut korban langsung menyapa dan mengajaknya mengobrol.
Tanpa di sadari, datang satu orang laki-laki tidak di kenal yang juga pengunjung ke arah ketiganya dan tidak lama kemudian terjadi cekcok mulut, dan tidak lama kemudian datang dari belakang beberapa orang yang di ketahui korban merupakan pihak keamanan atau scurity Diskotik Lu’te.
Ketiganya langsung menjadi bulan bulanan pengeroyokan yang tidak seimbang yang berimbas korban mengalami luka sobek di bagian tangan. Tidak hanya itu, wajah korban juga babak belur akibat hantaman benda tumpul para pelaku.
Selain itu, dua korban lainnya juga mengalami hal yang sama. Anehnya, kedua teman korban yang sudah berteriak meminta ampun, bukannya berhenti mengeroyok malah semakin menjadi memukuli ketiga korban.
Tidak sampai disitu, para pelaku yang lebih dari sepuluh orang yang diduga merupakan petugas keamanan di Diskotik, juga merusak kaca spion mobil korban hingga patah.
Melihat semakin sadisnya para pelaku, korban langsung meninggalkan lokasi dan membuat laporan ke Mapolsek Tambun Polres Metro Bekasi.
“Saya bersama dua teman saya datang ke Diskotik Lu’te untuk menikmati hiburan dan tidak ada sama sekali niat berbuat kericuhan di tempat tersebut, tetapi kenapa saya dan dua teman saya malah di aniaya hingga seperti ini,” rintih Muhamad Rafi yang mengalami luka robek tangan dan lebam di seluruh wajah.
“Bukannya melerai malah sebaliknya mengeroyok dan menganiaya hingga saya dan dua teman saya mengalami luka parah seperti ini,” ucap Rafi sambil menahan rasa sakit saat di mintai tanggapan nya di Mapolsek Tambun.
Rafi menjelaskan, kejadian terjadi di dalam Diskotik dan ia pun sempat di seret seolah seperti bukan pengunjung di tempat tersebut.
“Saat di luar tepatnya di depan parkir, di situ kami bertiga menjadi bulan bulanan oknum kaamanan dan waitres,” jelas Rafi.
Sementara Kanit reskrim Polsek Tambun Iptu Trisno, mengaku masih melakukan penyelidikan termasuk mengambil camera CCTV yang berada lokasi tersebut.
“Kami sudah terima laporan pada korban, dan masih melakukan penyelidikan. Apabila memang terbukti ada pihak keamanan yang bersalah akan kami proses dan tindak,” ucapnya.
Di ketahui, tempat tersebut kerap terjadi keributan antar para pengunjung, namun dapat di selesaikan.
Selain itu, Diskotik Lu’te juga pernah di tutup permanen oleh Almarhum Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, mengingat tempat tersebut sampai saat ini masih membuka hingga melewati jam waktu pengunjung, padahal saat ini kondisi Kabupaten Bekasi masih berada di level tiga.
Anehnya, pihak pemerintah dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) seolah tutup mata dengan apa yang di lakukan sejumlah tempat hiburan malam, padahal keberadaan mereka berpotensi menyebarkan wabah Covid-19.
Penulis : H. Bon