Viral Bullying Hingga Kaki Korban Diamputasi, Kini Kasusnya jadi Sorotan Pihak Polres Metro Bekasi

images (19)

BEKASI – Setelah viral diberitakan di media masa, kasus perundungan dan bullying yang terjadi terhadap FAA (12) seorang siswa SDN 09 Swadaya, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambung Selatan, Kabupaten Bekasi, hingga kakinya harus diamputasi, saat ini tengah menjadi perhatian khusus dari pihak Polres Metro Bekasi.

AKP Hotma Sitompul, Kasi Humas Polres Metro Bekasi megatakan, kasus perundungan ini sudah masuk dalam tahap penyidikan.

“Atas laporan dan kasus ini sebelumnya kami lakukan penyelidikan, sekarang ini sudah masuk tahap penyidikan,” ungkap Hotma, Kamis (2/11/2023).

Hotma menegaskan, dalam kasus bullying atau perundungan hingga menyebabkan kaki korban mengalami cedera parah hingga harus diamputasi itu, pihaknya tidak menemukan kendala. Namun, dalam kasus ini pihaknya lebih memperhatikan aspek kehati-hatian karena menyangkut anak.

“Kita perhatikan aspek kehati-hatian, karena kita ketahui ada undang-undang tersendiri terkait sistem peradilan anak,” paparnya.

Advertisement
Majalah

Saat ini, masih kata Hotma, pihaknya telah menaikan setatus penyelidikan ke penyidikan, selanjutnya akan dipanggil sejumlah saksi-saksi terkait perkara itu.

“Naik penyidikan kita panggil saksi-saksi, jika nantinya sudah cukup, akan kita gelar perkara tentukan tersangkanya,” imbuh Hotma.

Seperti yang ramai diberitakan di media masa, kasus bullying atau perundungan, kembali terjadi di dunia pendidikan.

Korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) menjadi korban perundungna oleh lima teman sekelasnya pada Februari 2023 lalu.

Awal mulanya, setelah mengalami perundungan tersebut, kaki korban mengalami infeksi dalam, hingga harus diamputasi pada bulan Agustus 2023, meskipun sudah melakukan upaya pengobatan medis.

Advertisement
Majalah

Dari Diagnosa dokter, korban mengalami kanker tulang dan harus dilakukan amputasi pada bagian kaki kirinya.

Saat ini, FAA sendiri tengah dirawat di ICU RS Kanker Dharmis Jakarta, karena kondisinya semakin menurun, pasca dilakukan amputasi.

Diana, orang tua dari FAA menjelaskan, tindakan operasi amputasi, merupakan jalan terakhir yang harus diambil.

“Saya dan keluarga terpukul dengan kejadian ini, apalagi anak saya masih berusia anak-anak dan masa depannya masih panjang. Saya berharap keadilan atas kasus yang menimpa anak saya,” paparnya.

Diana, orang tua tunggal korban menyebutkan, dirinya sudah berupaya untuk mencari keadilan, mulai dari melaporkan tentang tindak bullying yang menimpa anaknya tersebut ke pihak sekolahan, hingga ke membuat laporan ke Mapolres Metro Bekasi.

Advertisement
Majalah

“Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di ICU RS Kanker Dharmais karena kondisinya menurun pasca operasi amputasi kaki,” tandasnya. (Red)

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search