PADANG – Duka mendalam menyelimuti keluarga kecil di Kelurahan Pangambiran Ampalu, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang. Rianto Afriyanto, sosok adik yang selama ini merawat kakaknya yang mengalami gangguan jiwa, meninggal dunia di Rumah Sakit Yos Sudarso pada Jumat (18/9/2025).
Almarhum Rianto, yang sehari-hari hidup berdua bersama kakaknya, Rini Yulvi Afriani (45), mengembuskan napas terakhir setelah beberapa hari dirawat. Jenazahnya langsung dimakamkan di Pemakaman Perwatar, Banuaran, pada hari yang sama.
Kepergian Rianto meninggalkan duka sekaligus keprihatinan mendalam. Pasalnya, Rini kini harus hidup seorang diri tanpa ada sanak saudara yang merawat. Selama sembilan tahun terakhir, sejak orang tua mereka meninggal dunia, Rianto lah yang setia menjaga kakaknya: menyiapkan makan, membersihkan rumah, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Miris sekali. Rumah yang mereka tempati sudah rusak, atap bocor, dan kini tidak ada lagi yang merawat Rini,” ungkap Osmihendri, tetangga sekaligus tokoh masyarakat setempat.
Menurut warga sekitar, kondisi Rini memang telah dilaporkan ke pihak kelurahan sebelum Rianto meninggal. Lurah Pangambiran Ampalu bersama Petugas Sosial Masyarakat (PSM) sempat meninjau rumah mereka pada 15 September 2025. Saat itu, warga bahkan berinisiatif membantu dengan memberikan beras raskin agar kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi.
Melihat kondisi Rini yang semakin memprihatinkan, pemuka masyarakat bersama aparat kelurahan sepakat untuk segera merujuknya ke rumah sakit jiwa. Senin (22/9/2025), petugas Dinas Sosial, Puskesmas Keliling, Lurah, Satpol PP, dan PSM akhirnya menjemput Rini di rumahnya, Jalan Mutiara Raya No. 16 RT 05/RW 11. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Prof. HB Saanin, Ulu Gadut, Padang.
Langkah ini mendapat dukungan penuh warga sekitar yang berharap Rini bisa mendapatkan perawatan lebih layak. “Kasihan sekali kalau dibiarkan sendiri. Semoga di rumah sakit nanti Rini bisa hidup lebih nyaman dan tenang,” kata salah seorang warga.
Reporter: Marjohan Editor: Adunk
