Bank Rembang Gelar Inhouse Training, Dirut Nawawi: Utamakan Prinsip Kehati-hatian dalam Penyaluran Kredit

Foto.Dok Istimewa

REMBANG – PT BPR Bank Rembang Perseroda terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia melalui penyelenggaraan Inhouse Training bertema “Tantangan, Strategi, dan Solusi Kredit Bermasalah” pada Sabtu–Minggu, 26–27 Juli 2025, di Pollos Hotel Rembang.

Kegiatan yang diikuti oleh 55 peserta dari berbagai lini karyawan ini menghadirkan narasumber nasional, Kotot Tamtama, S.H., KN., CRBD., CRBC., yang secara komprehensif menyampaikan materi utama: “Penanganan Kredit Bermasalah di BPR”.

Pelatihan dibuka secara resmi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, serta yel-yel penyemangat, yang menjadi simbol semangat kolektif dan solidaritas antarpegawai. Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini dirancang untuk memperkuat karakter, loyalitas, dan budaya kerja profesional di lingkungan Bank Rembang.

Direktur Utama PT BPR Bank Rembang Perseroda, H. Nawawi, S.E., dalam sambutannya menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas pegawai dalam menghadapi tantangan riil perbankan daerah.

“Pelatihan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi menjadi momentum penting untuk memperluas wawasan dan membangun kesadaran akan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Penanganan kredit bermasalah harus dilakukan secara profesional dan bertanggung jawab demi keberlangsungan lembaga,” ujarnya.

Materi Berbasis Praktik Lapangan

Pada hari pertama, pelatihan difokuskan pada identifikasi akar masalah kredit bermasalah, pemetaan strategi penyelesaian, hingga studi kasus aktual yang dibahas secara analitis. Peserta diberi ruang aktif untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, serta mengikuti simulasi pemecahan masalah.

Hari kedua diisi dengan pendekatan roleplay, menggambarkan interaksi antara petugas bank dan debitur. Metode ini bertujuan untuk melatih empati, komunikasi efektif, serta ketegasan dalam menghadapi nasabah bermasalah secara nyata.

Materi juga menekankan pentingnya sistem peringatan dini (early warning system) dalam mendeteksi risiko gagal bayar dan membangun hubungan jangka panjang berbasis kepercayaan.

Penutupan dan Harapan

Pelatihan resmi ditutup oleh Direktur Umum dan Kepatuhan (Dirumkep) Bank Rembang, Karyono. Dalam arahannya, ia menyampaikan bahwa peningkatan kualitas pegawai menjadi bagian integral dari transformasi layanan Bank Rembang.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap seluruh pegawai mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, khususnya dalam menyelesaikan kredit bermasalah dengan pendekatan yang tepat dan berintegritas,” ujarnya.

Penyelenggaraan pelatihan ini menegaskan langkah progresif Bank Rembang dalam membangun budaya kerja yang profesional, adaptif, dan berkelanjutan.

Diharapkan, seluruh peserta dapat mengimplementasikan materi pelatihan dalam praktik kerja sehari-hari, guna mewujudkan Bank Rembang sebagai lembaga keuangan daerah yang sehat, tangguh, dan semakin dipercaya masyarakat.

Reporter: Mu’ti Hartono
Editor: B. Melta | faktahukum.co.id

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search