Jakarta – Tubagus Rahmad Sukendar yang akrab disapa Kang Tebe Sukendar selaku Ketua Umum Ormas Barisan Pelopor Indonesia (BPI) menanggapi keributan antara anggota TNI dan Polri yang terus berlanjut dan tidak kunjung selesai, meminta sudahi pertikaian antara TNI dan Polri dan hanya membuat malu nama institusi.
Banyak berita di medsos maupun Whats App yang beredar menjadi viral, namun tentunya tidak semuanya benar, inilah yang dimainkan kelompok pihak pihak tertentu agar masyarakat benci terhadap TNI dan Polri .
Kang Tebe Sukendar mengatakan, sudah seharusnya TNI dan Polri menjaga kekompakan dan solidaritas demi NKRI yang kita cintai bersama.
Menurutnya, jika pertikaian antara anggota TNI dan Polri tetap terjadi dan terus menerus berkelanjutan apa yang dicari? yang menang jadi arang dan yang kalah jadi debu, kalau korbannya hanya luka luka cukup diobati bagaimana jika ada korban yang cacat fisik dan meninggal dunia! Siapa yang rugi, tentu semuanya akan rugi
“Kita semua harus menyadari bahwa TNI dan Polri dilahirkan dari kandungan perut ibu pertiwi dan tugasnya adalah bagaimana menjaga kedaulatan serta Kamtibmas kondusif di NKRI,” kata Kang Tebe Sukendar.
Lebih lanjut Kang Tebe Sukendar, mengatakan, jika anggota TNI dan Polri terus bertikai maka yang diuntungkan adalah kelompok tertentu yang memang ingin TNI dan Polri pecah.
“Mari kita sesama anak bangsa untuk sudahi pertikaian yang hanya membuat masyarakat menjadi tidak nyaman,” kata Kang Tebe Sukendar. Sabtu (29/4/2023).
Kang Tebe meyakini bahwa Pimpinan dari TNI dan Polri sudah cukup memberikan perhatian dan arahan kepada jajaran anggota nya untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji dan menganiaya sesama anak bangsa
“Sudah seharusnya jajaran anggota TNI dan Polri kedepankan budaya malu dan introspeksi dengan perbaikan akhlak yang baik, karena yang selama ini bersinggungan dan bertikai adalah alat negara yang tentu nya harus menjadi contoh karena TNI dan Polri adalah kebanggaan bagi bangsa dan negara Indonesia,” paparnya.
Masyarakat kembali melihat kasus pertikaian anggota TNI dan Polri terulang kembali di Jeneponto Sulawesi Selatan sehari sebelum penyerangan Mapolres beredar video memperlihatkan diduga anggota TNI dan Polri terlibat cekcok di salah satu rumah makan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, sehari sebelum penyerangan di kantor Polres Jeneponto, Kamis (27/4/2023) dini hari WITA.
Dalam video berdurasi kurang 23 detik tersebut memperlihatkan empat orang yang diduga oknum TNI terlibat cekcok dengan seorang anggota Polres Jeneponto di salah satu rumah makan.
“Mengapa tragedi pertikaian anggota TNI dan Polri ini terus berkelanjutan tidak adakah keinginan dari para Prajurit TNI maupun anggota Polri untuk hidup damai dan berdampingan demi NKRI yang kita cintai ini?
apa yang sebenarnya diributkan dan dipersoalkan oleh oknum di satuan TNI dan Polri,” tutur Kang Tebe.
Kang Tebe Sukendar juga berharap, kepada Pimpinan TNI dan Pimpinan Polri jangan hanya mengadakan dialog dan pendekatan pada saat peristiwa sudah terjadi namun bagaimana dari Pimpinan kedua Instansi tersebut untuk bisa secara terus menerus meminta kepada jajaran anggota nya dapat menjaga kekompakan dan solidaritasnya.
Ia mengatakan, kita semua harus menyadari bahwa TNI dan Polri dilahirkan dari kandungan perut ibu pertiwi dan tugas nya adalah bagaimana menjaga Kedaulatan serta Kamtibmas kondusif di NKRI.
“Jika Anggota TNI dan Polri terus bertikai maka yang diuntungkan adalah kelompok tertentu yang memang ingin TNI dan Polri pecah. Mari kita sesama anak bangsa untuk sudahi pertikaian yang hanya membuat masyarakat menjadi tidak nyaman,” ujar Kang Tebe Sukendar. (Putra).
