Halal Bihalal PGRI Sarang: Gus Hanies Tekankan Akhlak dan Peran Strategis Guru

Foto: Wakil Bupati Rembang , H. Muhammad Hanies Cholil Barro' (Ist)

SARANG – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Sarang menggelar acara Halal Bihalal penuh khidmat di Pendopo Kecamatan Sarang, Senin pagi (28/04/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Muspika Sarang, turut hadir antara lain Danramil, Kapolsek, Camat Sarang, seluruh kepala sekolah, serta para guru se-Kecamatan Sarang.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari sejumlah tokoh penting, yakni Ketua Panitia, Ketua PGRI Cabang Sarang, Ketua PGRI Kabupaten Rembang, Camat Sarang, dan Wakil Bupati Rembang, H. Muhammad Hanies Cholil Barro’, atau yang akrab disapa Gus Hanies.

Dalam sambutannya, Gus Hanies menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin atas nama pribadi maupun kedinasan.

“Pada kesempatan Halal Bihalal yang penuh berkah ini, saya memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada janji yang belum sempat kami tepati. Bukan karena mengingkari, melainkan karena keterbatasan yang ada. Semoga di momentum ini, segala kekhilafan dapat dimaafkan,” katanya.

Lebih lanjut, Gus Hanies menyoroti berbagai program pemerintah daerah yang berpihak kepada tenaga pendidik, khususnya anggota PGRI.

“Terkait nasib rekan-rekan honorer dan PPPK tahap dua, kami telah melakukan audiensi dengan Menpan RB, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, dan Kemendagri. Namun, hasilnya memang belum dapat dipastikan karena masih memerlukan perjuangan di tingkat penganggaran kabupaten,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa keputusan final terkait hal tersebut akan disampaikan langsung oleh Bupati Rembang, Bapak H. Harno, S.E.

“Untuk jawaban yang lebih gamblang, nanti Bapak Bupati sendiri yang akan memberikan penjelasan,” ujarnya.

Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan itu, Gus Hanies juga menegaskan pentingnya menanamkan Akhlakul Karimah dalam dunia pendidikan.

“Ranking satu itu membanggakan. Namun, jika seorang anak tidak menghormati guru, tidak mencium tangan, atau berbicara dengan bahasa ngoko, itu menunjukkan lunturnya akhlak. Maka, Akhlakul Karimah harus lebih diutamakan daripada sekadar prestasi akademik,” tegasnya.

Ia juga berpesan khusus kepada para guru TK dan PAUD agar terus memberikan keteladanan sejak usia dini.

“Bangsa ini membutuhkan generasi yang berkarakter kuat, bukan sekadar cerdas. Orang pintar sudah banyak, tetapi orang berakhlak baik semakin berkurang. Saya titip kepada bapak-ibu semua untuk menjaga akhlak anak-anak kita melalui keteladanan,” ungkapnya penuh harap.

Tidak hanya itu, Gus Hanies juga merespons kondisi plafon Pendopo Kecamatan Sarang yang mengalami kerusakan sebagaimana disampaikan oleh Camat Sarang.

“Pendopo ini adalah wajah kecamatan. Insyaallah, kami akan mengupayakan perbaikannya, baik melalui bantuan langsung maupun melalui usulan kepada rekan-rekan di DPRD,” pungkasnya.

Sementara itu, Jamari, S.Pd., selaku Wakil Ketua PGRI Kabupaten Rembang, dalam laporannya menyampaikan perkembangan pembangunan gedung baru PGRI Kabupaten Rembang.

“Dana yang dihimpun dari anggota mencapai Rp1,2 miliar, yang digunakan untuk membeli tanah senilai Rp1,8 miliar. Kekurangannya sebesar Rp600 juta ditutupi dari kas PGRI. Alhamdulillah, saat ini proses sertifikasi tanah sedang berjalan,” ucapnya.

Jamari juga menggagas pentingnya memperkuat keanggotaan PGRI, terutama dari kalangan PPPK.

“Kami mengajak ibu dan bapak, khususnya dari PPPK, untuk segera bergabung menjadi anggota PGRI demi memperkuat solidaritas dan perjuangan kita bersama,” gagasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PGRI Cabang Sarang, Supriyanto, S.Pd., menegaskan bahwa Halal Bihalal kali ini menjadi momentum terakhir bagi kepengurusan periode ke-22.

“Setelah ini, kita akan melaksanakan reorganisasi pengurus cabang dan ranting. Mari kita rapatkan barisan dan terus bergerak demi masa depan pendidikan yang lebih baik,” tuturnya penuh semangat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Imam Rahmatullah Rogjib, atau akrab disapa Gus Rogjib. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan akhlak mulia.

“Ilmu tanpa akhlak bagaikan pohon tanpa buah. Pendidikan sejati adalah yang melahirkan generasi berilmu sekaligus berakhlakul karimah,” tegasnya.

Dalam sesi Mauidhoh Hasanah tersebut, Gus Rogjib juga menambahkan bahwa guru adalah pilar utama dalam dunia pendidikan. Menurutnya, di tangan para guru, masa depan bangsa ditentukan.

“Guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter. Tanpa guru yang berilmu dan berakhlak, pendidikan akan kehilangan ruhnya. Oleh karena itu, membangun bangsa berarti membangun kualitas guru,” ucapnya dengan penuh penekanan.

Guru, jelasnya, harus menjadi teladan dalam ilmu, akhlak, dan keikhlasan dalam mengabdi. Sebab, sebesar apa pun kecanggihan teknologi, tetap tidak akan menggantikan peran sentuhan hati dan bimbingan moral seorang guru terhadap murid-muridnya.

Dengan penuh haru dan doa bersama, acara ditutup dengan harapan baru: semoga spirit bulan Syawal ini membangkitkan semangat untuk membangun dunia pendidikan yang lebih beradab, bermartabat, dan berkarakter mulia.

(Mu’ti H.)

Komentar

Komentar

Mohon maaf, komentar belum tersedia

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Search