Sementara itu Wartawan Senior Aat Surya Safaat selaku narasumber pelatihan
mengemukakan arti pentingnya budaya dan tradisi menulis, bukan hanya di jurnal-jurnal ilmiah, tetapi juga di media massa dalam bentuk tulisan ilmiah populer dan feature (karangan khas).
“Melalui tulisanlah kita bisa memberikan sumbangan kepada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan sebagainya demi kemajuan peradaban. Pada era teknologi informasi yang maju pesat dewasa ini pun tulisan tetap merupakan media komunikasi yang diandalkan,” kata mantan Kepala Biro Kantor Berita ANTARA New York itu.
Ia menambahkan, dalam teks Kitab Suci Al-Qur’an secara kontekstual juga dapat dipahami bahwa menulis merupakan “kewajiban” dengan adanya perintah kewajiban membaca.
Tulisan, bagaimanapun, demikian berguna bagi kehidupan masyarakat secara luas. Jika memang demikian halnya, maka menulis harus digalakkan, terutama di kalangan akademisi, termasuk di lingkungan Universitas Trisakti yang selama ini dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia.
“Tidak mudah memang. Perlu ketekunan dan kerja keras agar kita pandai menulis. Tetapi sejatinya kita pasti bisa! Karenanya perlu pula disadari bahwa menulis adalah ibadah dan menuangkan pikiran melalui tulisan adalah juga bernilai sedekah,” kata Aat. (Red)
